Lebih tinggi dari jalan, lebih lapang tanpa sekat. Gazebo berada di depan, seolah ramah menyambut tamu.
Permukaan gazebo ini dibangun setinggi 140cm dari permukaan jalan. Sedangkan dari perkarangan rumah berjarak ketinggian 50cm. Untuk itu tersedia umpakan dua tingkat.
Material kayu menggunakan bengkirai yang solid dan kuat. Kayu ini dipesan dari Kalimantan. Sambungan antartiang menggunakan sistem pantek. Di beberapa sudut diperkuat pula oleh besi siku.
Ilalang kering dipilih menjadi penutup atap. Sementara ikatannya menggunakan tali bambu. Pada ujung atap yang mengerucut, dipasang wuwungan berbentuk mahkota. Hiasan ini terbuat dari tanah liat.
Gazebo juga dilengkapi kolam air mancur. Terletak di sisi gazebo, kolam itu bermaterial batu alam. Bentuknya berupa susunan serupa mangkuk dengan pondasi persegi.
Pengulangan bentuk mangkuk terdapat pada dua sudut berbeda. Yang pertama berupa pot tanaman air. Yang kedua, wastafel dari batu paras Gerobogan.
Sementara hamparan koral putih menjadi pilihan pengganti rumput di lahan depan rumah ini. Terang dan kontras dengan batu candi yang berfungsi sebagai pijakan jalan setapak.
Beberapa rumpun bambu bali ditanam berkelompok di pinggir dinding samping. Sementara taman airnya menggunakan Pistia Stratiotes dengan tajuk yang bulat dan tebal. Ada pula jenis ipomoea yang merambat pada atap rumah. Walau tidak terlalu rimbun, namun suasana tetap terasa teduh.
